Oleh: Aziz Fachrezzy Gunawan (5B) Suatu hari, aku sedang belajar Bahasa Inggris tentang musim-musim salju di sana. Wah, rasanya ingin sekali merasakan salju tuh kayak apa. Aku bilang pada Mama yang menemaniku belajar. “Ma, Ade kayaknya pengen ngerasain salju tuh kayak apa ya, Ma?” “Insya Allah, suatu saat kamu bisa ngerasain salju tuh kayak apa, de. Mama doain……,” gitu kata Mama. “Mama mau ngerasain salju juga gak?” tanyaku pada Mama. “Enggak ah, de. Mama sekarang Cuma pengen naik haji dulu……,” jawab Mama. Ya Allah, tiba-tiba aku merinding dengar jawaban Mamaku. Aku memang suka lihat mata Mama berkaca-kaca kalau musim haji tiba dan menonton televisi ada berita tentang haji. Apalagi kalau ada yang berteriak “Labaik Allahumma Labaik….’, Mamaku pasti menangis. Suatu hari, aku sedang sarapan pagi sambil menonton TV yang dinyalakan Mamaku pada acara Nikmatnya Sedekah yang dibawakan oleh Ustadz Yusuf Mansyur. Pak Ustadz Betawi ini lagi ngomongin tentang haji. Aku dengar, Beliau bilang kalau mau cepet naik haji menabunglah. Tapi jangan menabung uang di bank, melainkan menabung lewat sedekah. Pada awalnya aku bingung. Bagaimana menabung dengan sedekah? Ternyata, maksudnya Pak Ustad, banyak – banyaklah bersedekah. Sedekahnya untuk mendapatkan pahala bisa naik haji. Kalau menabung uang di Bank, kadang-kadang suka habis untuk suatu keperluan.
|
Selasa, 14 Desember 2010
Mamaku Kepengen Naik Haji
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar