FORUM INFORMASI DAN KOMUNIKASI

Minggu, 18 Juli 2010

Gudeg Vs Mc Monal's

(Oleh: Alifia Retnandari Gunawan P.)


“Bunda masak apa sich?”tanya Rizkiyah sepulang dari sekolah. Anak berkerudung yang sekolah di SD Islam Agamaku itu nampak berkeringat dan wajahnya merah karena matahari tak mau berkompromi. “Lho anak Bunda sudah pulang? Mana Rizky?” “Ada itu lagi jalan dibelakang sama temannya.” “Kalau begitu cepat ganti baju dan langsung sholat dzuhur dulu. Setelah itu Bantu Bunda menyiapkan makan siang ya….” “ Iya Bunda.”


“Assalamu’alaikum Bunda!” “Wa’alaikum sallam Rizky! Kok Rizky nggak bareng sama kakak?” “Nggak. Soalnya kakak pingin buru – buru pulang,sudah lapar katanya. Lagipula Rizky tadi mampir dulu ke tempat Yoyok mengambil buku.” “Rizky sudah sholat dzuhur belum?” “Sudah Bunda,tadi di rumah Yoyok.” “Ya sudah sana ganti baju dulu,terus makan!” “Rizky sudah makan Bunda,tadi kebetulan mamanya Yoyok membawa oleh – oleh Mc.M. Enaaaaaak sekali Bunda! Maknyuuuss” kata Rizky sambil memonyongkan bibirnya.”Walaahh kaya di TV aja.” “Kapan – kapan kita beli Mc.M. Bunda. Kan enak, Bunda nggak usah susah – susah masak,tinggal beli langsung makan. Cepet lagi.” “Cepet sich cepet, tapi sehat,halal dan bergizi nggak? Itu yang penting,jangan asal makan aja!” sahut Rizkiyah dari dalam dapur. “Pasti sehat dan halal dong kak! Kalau bergizi …ya jelas bergizi dong! Apalagi kakak pernah bilang,kan katanya kalau kita banyak mengonsumsi ayam atau daging itu kan sehat. Kalau soal halal pasti halal dong kak! Soalnya kita beli kan pakai uang sendiri bukan uang curian.”Huuuuuu….. ngaco kamu! Bukan itu maksudnya. Sini kakak jelasin! Yang dimaksud sehat itu apakah daging ayamnya segar atau yang sudah diawetkan. Kalau halal itu artinya memasaknya dengan bahan – bahan yang halal kita konsumsi atau tidak. Dan kalau bergizi, tentunya harus memenuhi empat sehat lima sempurna. Gituuuu ngerti nggak? Lagipula kalau kamu keseringan makan makanan yang siap saji atau instant atau biasa disebut junkfood tubuh kita kurang sehat walaupun kita menjadi gendut dan juga dapat mengakibatkan ‘KANKER’ alias ‘KANTONG KERING’. Iya kan Bunda?” “Iiiiiiiiiihhh kakak juga ngaco. Masak kanker dibilang kantong kering. Kenapa nggak kantong bolong sekalian kak!” “lalu apa?” “Kanker itu kan penyakit yang mematikan kak!” “Nah itu tahu. Berarti kamu nggak bodoh – bodoh amat.” “Iiiiiiiiiihhh kakak jahat deh!” “Kalau begitu masih mau makan yang serba junkfood lagi?” “Yaaaa kalau kepepet sich kak!” “Huh dasar kamu!”.


Beruntung saat itu Pak Mubarokh tidak ada di rumah. Beliau sedang pergi ke luar negeri. Pak Mubarokh adalah ayah Rizkiyah dan Rizky. Coba saja kalau ada Pak Mubarokh di rumah,peraturan akan dipasang dengan ketat!


Sudah – sudah mengapa kalian jadi rebut? Mendingan kita sekarang makan sama gudeg khas Yogyakarta yooo..”ajak Bunda.”Iya Bunda aku sudah laper banget nich!”kata Rizkiyah sambil memegangi perutnya. “Kriuuk..”suara perut Rizkiyah mulai terdengar.”Aduuh anak Bunda laper berat yaa..” “Aku nggak mau makan,aku sudah kenyang makan Mc.M.” “Ya sudah kakak habisin sendiri aja gudeg khas Yogyakartanya” Rizkiyah dan Bunda makan dengan lahap. Ehmm yummy..!


Rizky yang yang duduk tidak jauh dari meja makan hanya bisa menelan ludah melihat kakaknya makan dengan lahap. Sebenarnya bau masakan Bunda sangat menggoda perutnya. Tapi Rizky malu dan gengsi untuk mengakui kalau sebenarnya ia juga pingin mencicipi masakan Bunda. Kakaknya yang diam – diam sedari tadi memperhatikan tingkah laku adiknya merasa geli sekaligus kasihan juga, karena sebenarnya ia tahu kalau adiknya juga suka sekali dengan gudeg khas Yogyakarta.


"Bener nggak mau makan? Nggak suka gudeg khas Yogyakarta? Kakak habiskan loh! "goda Rizkiyah. Ehm . . . gudegnya wueenak sambel goreng kreceknya juga enak apalagi telurnya . . . "Maknyuuusss! TOP MARKOTOP sambil menirukan gaya Bondan Winarno di TV. Bunda hanya tersenyum melihat tingkah kedua anaknya itu. "Eeemm . . . jangan dong Kak, jangan dihabiskan. Rizky kan juga suka dan doyan gudeg khas Yogya. " Katanya kamu lebih suka MC. M? " Iya sih! Tapi kalau Rizky pikir-pikir masakan Bunda jauh lebih enak dan sehat. " Nah gitu dong itu baru anak Bunda. Kita harus lebih mencintai masakan dari negeri sendiri. "Sejak saat itu Rizky lebih suka makanan tradisional daripada makanan junkfood. (Saat Fia duduk di bangku kelas 3 - 2008)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar